Minggu, 13 November 2011

Bayi Gemuk = Bayi Sehat?

Bayi Gemuk = Bayi Sehat?









Suatu hari Reda, 9 bulan, putra kedua bu Yayuk, menangis keras, tidak bisa dihentikan dengan bujukan apapun. “Saya memang sedang menyapihnya, supaya nanti makannya banyak dan cepat gemuk seperti kakaknya, “ucap bu Yayuk sambil tersenyum.

Masih banyak masyarakat yang berpendapat bahwa anak yang gemuk adalah anak yang sehat. Sehingga para ibu merasa bangga jika anaknya sangat gemuk, sementara ibu yang lain juga merasa kecewa melihat anaknya tidak segemuk anak tetangganya. Sebenarnya hal tersebut tidak beralasan, asalkan secara fisik, grafik pertumbuhan anak pada KMS (Kartu Menuju Sehat) sudah menunjukkan kenaikan yang kontinyu setiap bulan sesuai lengkungan grafik dan berada pada pita warna hijau, maka anak tersebut pasti sehat. Lebih-lebih bila anak juga menunjukkan perkembangan mental yang normal, yaitu perkembangan motorik, bahasa, intelektual, emosional, dan sosial sesuai dengan umurnya, maka anak tersebut walaupun tidak terlalu gemuk, tapi sehat.

PENYEBAB
Penyebab terjadinya obesitas pada bayi :
1.Masukan energi yang melebihi kebutuhan tubuh
bayi yang minum susu botol yang selalu dipaksakan oleh ibunya, bahwa setiap kali minum harus habis

kebiasaan memberikan makanan/minuman setiap kali anak menangis

pemberian makanan tinggi kalori pada usia yang terlalu dini

osmolaritas susu formula yang diberikan terlalu tinggi (terlalu kental, terlalu manis,kalorinya tinggi)


2.Faktor lain
keturunan. Jika salah satu orang tuanya obese, maka anaknya memiliki resiko 40% menjadi obesitas. Sedangkan jika kedua orang tuanya obese, maka resikonya meningkat 80%.

pandangan masyarakat yang salah, yaitu bahwa bayi yang sehat = bayi yang gemuk.

aktivitas yang kurang, sehingga penggunaan kalori kurang


Obesitas pada bayi umur 1 tahun pertama, sebagian berhubungan dengan berat badan lahir dan cara pemberian makannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya bayi berat badan lahir yang lebih tinggi dari biasanya, yaitu : keturunan, ibu yang obese, pertambahan berat badan ibu pada waktu hamil yang berlebihan (idealnya = 10 – 12,5kg), ibu yang diabetes atau pradiabetes.

KOMPLIKASI
Obesitas pada bayi akan mengakibatkan :
menurunnya respon imunologik sel T dan aktivitas sel-sel polimorfonuklear yang berperan sebagai penyangga kekebalan tubuh.

meningkatkan resiko terjadinya infeksi saluran pernafasan bagian bawah, karena terbatasnya kapasitas paru-paru. Keluhan lainnya adalah nafas yang pendek.

bisa terjadi pembesaran kelenjar tonsil (amandel) dan adenoid yang mengakibatkan tertutupnya saluran nafas atas, sehingga terjadi kekurangan oksigen san saturasi oksigen yang rendah, disebut sindrom Chubby Puffer

kulit sering lecet karena gesekan. Sering juga disertai bintik-bintik gatal, maupun jamur pada daerah lipatan

pergerakannya lambat. Kadang juga disertai kelainantulang

bila obesitas bayi berlanjut sampai dewasa, maka akan mengakibatkan : tekanan darah tinggi, atherosklerosis, penyakit jantung koroner, diabetes, gagal jantung, maturitas seksual lebih awal, haid yang tidak teratur, dll.


Nah, dengan mengetahui betapa kompleksnya akibat dari obesitas, masihkah orang tua berbangga diri dengan bayinya yang super gemuk ?
Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar